Senin, 16 Agustus 2010

MUSICA STUDIO : TIGA DEKADE MENGABDI MUSIK

Berawal dari pekerjaan Yamin Widjaja (Amin) sebagai pemilik toko elektronik dan distributor album rekaman yang membuka outletnya di kawasan Pasar Baru, dimulailah sejarah panjang industri rekaman terbesar di Indonesia. Toko elektronik dan distributor rekaman tersebut didirikan pada awal tahun 60-an dengan nama toko Eka Sapta. Pak Amin Cengli - begitu Yamin Widjaja biasa disapa - secara tak sengaja banyak berkenalan dengan orang-orang tenar di dunia musik, antara lain almarhum Bing Slamet, Ireng Maulana, Enteng Tanamal dan Idris Sardi. Pergaulan di seputar orang musik itulah yang pada akhirnya menjadi inspirator lahirnya nama band Eka Sapta.

Sebagai pemilik toko elektronik dan distributor rekaman yang ikut membangun band Eka Sapta, Amin bergerak lebih jauh dengan mendirikan perusahaan rekaman sendiri. Pada awalnya ia meminjam alat rekaman milik perusahaan Remaco, membuat rekaman di Singapura dan membangun studio rekaman sendiri dengan nama PT Warung Tinggi di kawasan Warung Kopi Jakarta. Perusahaan ini pada awalnya memproduksi sejumlah rekaman, satu diantaranya adalah album Titiek Puspa. PT Warung Tinggi inilah yang merupakan embrio berdirinya PT Metropolitan Studio pada tahun 1968. Hoki Amin Cengli - ayah 6 anak dan istri Lanni Djajanegara itu - kian berkembang. Pada awalnya memproduksi rekaman band Eka Sapta, karya lagu dan suara almarhum Bing Slamet, A. Riyanto dan sejumlah rekaman lain dalam bentuk piringan hitam (PH) dan kaset.

Seiring dengan sukses debut rekaman tersebut, pada Oktober 1971, Amin merubah nama PT Metropolitan Studio menjadi PT Musica Studio's dalam bentuk akte pendirian perusahaan rekaman formal. Sejak saat itulah berlangsung pembenahan perangkat lunak dan perangkat keras perusahaan rekaman ini, misalnya dari jumlah studio rekaman yang hanya 2 buah dengan masing-masing 4 tracks pada tahun 1968 menjadi 8 tracks pada tahun 1979, berkembang lagi menjadi 16 tracks pada 1981 dan 24 tracks pada tahun 1983. Kini jumlah studio rekaman yang terletak di kompleks PT Musica Studio Jl. Perdatam Pasar Minggu Jakarta Selatan itu berjumlah 5 buah.

Sebagai perusahaan rekaman terbesar di Indonesia, Musica Studio's segera melakukan inovasi dalam pola kerja manajemen produksi. Sumber daya manusianya ditingkatkan, kualitas produksi album rekaman diperbesar. Sewaktu Yamin Widjaja meninggal dunia pada bulan Agustus 1979, istrinya Ny. Lanni Djajanegara bersama 4 dari 6 anaknya - mengambil alih kendali, menjadi tulang punggung 'kerajaan bisnis' rekaman PT. Musica Studio's. Empat orang putera-puterinya itu adalah Sendjaja Widjaja, Indrawati Widjaja, Tinawati Widjaja dan Effendy Widjaja. Di bawah kuartet pekerja rekaman bertangan dingin ini, PT Musica Studio's berkembang bagai kerajaan musik raksasa di Indonesia, yang berhasil mengantar orang-orang musik muda menjadi artis tenar di bumi Indonesia. Sebelum itu, PT. Musica Studio's juga didukung oleh keluarga Widjaja lainnya, yaitu Seniwati Widjaja dan Sundari Widjaja.

Musica Studio's menjadi kantung-kantung dan base-camp artis tenar Indonesia. Setelah era A. Riyanto, Emilia Contessa, Ineke Kusumawati, Vivie Sumanti, Rhoma Irama dan Erni Johan di tahun 60-an, kemudian muncul nama tenar Rafika Duri, Harvey Malaihollo, Jamal Mirdad, Chrisye, Andi Meriam Mattalatta, Hetty Koes Endang, Rita Rubby Hartland, Elly Sunarya, Grace Simon pada tahun 70-an. Pada dekade 80-an muncul nama-nama tenar Betharia Sonata, Iwan Fals, Nani Sugianto dan lain-lain. Kemudian pada dekade 90-an seiring dengan munculnya trend grup dan jenis musik yang beragam - Musica Studio's membidani popularitas Trio Libels, Kahitna, Java Jive, Comedian Project Pop dan penyanyi solo Inka Christy, rapper Iwa K dan sejumlah album kompilasi. Juga tak boleh dilupakan, Musica Studio's berperan besar pada lahirnya kelompok musisi remaja tenar Base Jam.

Bekerjasama dengan perusahaan rekaman Sky Records, HP Records, Jackson Records, CMM dan Nur Records; Musica Studio's membangun perusahaan publishing dengan bendera Musica Group. Dengan label ini lahir nama tenar baru dan lama, antara lain album-album best selling Lisa A. Riyanto, Nia Paramitha dan Pesta Rap. Sementara itu bekerja sama dengan perusahaan rekaman di Malaysia, Musica Group ikut mengedarkan album-album grup tenar dari Malaysia dengan label BMG, Life Record Malaysia, Pony Canyon dan Warner Music Malaysia.

Sumber Informasi : www.musica.com

Review by Frazt

PEOPLE OF MUSIC

MUSICA STUDIO : THREE GENERATION FOR MUSIC

Start from Yamin Widjaja (Amin) as a owner of Electronic Shop and Record Album Distributor which open his outlet in Area Pasar baru, Begun a long history of The Biggest Record Company in Indonesia. That Electronic Shop and Record Distributor are build at era 60th with called Eka Sapta. Mr Amin Cengli - that Yamin Widjaja usually Called – with not accident have make a friend with Popular person in MusicWorld, they are alm. Bing Slamet, Ireng Maulana, Enteng Tanamal and Idris Sardi. The Relationship with the Music person which the end be inspirator for born name Eka Sapta Band.

As owner of the electronic shop and recording distributor who follow arise Eka Sapta Band, Amin move farter with build his Recording Company . In the beginning he borrow Record Equipment from Remaco Company, make a record in Singapura and build his own Recording Studio with name PT Warung Tinggi in Area Warung Kopi Jakarta. This Company in Beginning producing some Record,the one of is Titiek Puspa Album.This PT Warung Tinggi which be the embrio of name PT Metropolitan Studio at 1968. Amin Cengli Luck – father of 6 child and a wife name Lanni Djajanegara – more shinning. In the beginning Producing Eka Sapta band Record, Song and Voice of almarhum Bing Slamet, A. Riyanto and Other Record in Black circle disk and casette.

As time goes with success that record, at October 1971, Amin changes name PT Metropolitan Studio become PT Musica Studio's in Legal Record Company Certificate. Since that start to make renew about the software and hardware this record company, for example for total record studio which just 2 become 4 tracks , at 1968 become 8 tracks, at 1979 growth again become 16 tracks, at 1983 be 24 tracks. Now Total Record Studio with address at kompleks PT Musica Studio Jl. Perdatam Pasar Minggu Jakarta Selatan have 5 place.

As the Biggest Recod Company in Indonesia, Musica Studio's soon soing an inovation in work method of production management. Human Resource more arise, The Quality of Album Production get bigger. At time of Yamin Widjaja died at Agustus 1979, his wife Ms. Lanni Djajanegara with 4 of 6 her child – take over, become the pionerof 'bussiness kingdom' Record PT. Musica Studio's. Four of Her Child are Sendjaja Widjaja, Indrawati Widjaja, Tinawati Widjaja and Effendy Widjaja. Under the kuartet of Record Worker with the cold hand, PT Musica Studio's growth as a Giant Music Kingdom in Indonesia, which Success send Young Musician become great Artis in Indonesia. Before it, PT. Musica Studio's also support by another keluarga Widjaja, who is Seniwati Widjaja and Sundari Widjaja.

Musica Studio's Become the basecamp of Indonesia Popular Musician. After the era of A. Riyanto, Emilia Contessa, Ineke Kusumawati, Vivie Sumanti, Rhoma Irama and Erni Johan in 60th, than appear popular name like Rafika Duri, Harvey Malaihollo, Jamal Mirdad, Chrisye, Andi Meriam Mattalatta, Hetty Koes Endang, Rita Rubby Hartland, Elly Sunarya, Grace Simon. At 70th. And at 80th appear popular name again like Betharia Sonata, Iwan Fals, Nani Sugianto and others. Than in decade 90th as popular with Band Trend and many kind of Music - Musica Studio's send a populatity of Trio Libels, Kahitna, Java Jive, Comedian Project Pop and solo singer Inka Christy, rapper Iwa K and some compilation album. Also cannot forget, Musica Studio's have a Important job on Born of the popular young Musician band Base Jam.

Have a relationship with Recording Company Sky Records, HP Records, Jackson Records, CMM and Nur Records; Musica Studio's build a publishing company with called Musica Group. With this label Born new and old popular name, it’s are Best Selling Lisa A. Riyanto album’s, Nia Paramitha and Pesta Rap. In mind while have a relationship with recording company in Malaysia, Musica Group follow to distribute the popular band from Malaysia with the label BMG, Life Record Malaysia, Pony Canyon and Warner Music Malaysia.


DEWA
Dewa 19 adalah sebuah grup musik yang dibentuk pada tahun 1986 di Surabaya, Indonesia. Grup ini telah beberapa kali mengalami pergantian personil dan saat ini beranggotakan Ahmad Dhani (kibor), Andra Ramadhan (gitar), Elfonda Mekel (vokal), Yuke Sampurna (bass) dan Agung Yudha (drum). Setelah merajai panggung-panggung festival di akhir era 1980-an, Dewa 19 kemudian hijrah ke Jakarta dan merilis album pertamanya di tahun 1992 di bawah label Team Records.
Grup ini telah meraih kesuksesan sepanjang dekade 1990-an dan 2000-an melalui serangkaian lagu-lagu bergenre pop dan rock. Album yang mereka rilis nyaris selalu mendapat sambutan bagus di pasaran, bahkan album mereka yang dirilis tahun 2000, Bintang Lima, merupakan salah satu album terlaris di Indonesia dengan penjualan hampir 2 juta keping. Pada tahun 2005, majalah Hai menobatkan Dewa 19 sebagai band terkaya di Indonesia dengan pendapatan mencapai lebih dari 14 milyar setahun.Di tengah kesuksesan yang diraihnya, grup ini sempat beberapa kali tersandung masalah hukum, termasuk masalah pelanggaran hak cipta dan perseteruan dengan ormas Islam.
Sepanjang perjalanan kariernya, Dewa 19 telah menerima banyak penghargaan, baik BASF Awards maupun AMI Awards Mereka juga pernah meraih penghargaan LibForAll Award di Amerika Serikat atas kontribusi mereka pada upaya perdamaian dan toleransi beragama. Pada tahun 2008, Dewa 19 masuk ke dalam daftar "The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa" oleh majalah Rolling Stone. Dewa diakui sebagai salah satu legenda atau ikon terbesar dalam sejarah musik populer Indonesia
Sejak merilis albumnya yang terakhir Kerajaan Cinta di tahun 2007, para personel Dewa 19 mulai berkonsentrasi pada proyek solonya masing-masing. Andra Ramadhan membentuk grup band Andra & The Backbone pada tahun 2006, bersama Stevie Item dan Dedy Lisan. Album pertama grup ini dirilis di tahun 2007, dengan melejitkan sejumlah hit seperti "Musnah" dan "Sempurna".[62] Pada tahun 2007, Ahmad Dhani mulai mengembangkan manajemen Dewa 19 menjadi Republik Cinta Management. Melalui manajemen ini, Dhani berhasil melahirkan beberapa artis terkenal, diantaranya Dewi Dewi, Mulan Jameela, dan The Virgin. Dhani kemudian juga membentuk grup musik The Rock dan menjadi vokalisnya. Vokalis Dewa 19, Elfonda Mekel, juga mengembangkan kariernya sebagai penyanyi solo dengan merekam singel untuk soundtrack film Dealova di tahun 2005, kemudian disusul singel "Ku Cinta Kau Apa Adanya" di tahun 2007. Pada tahun 2009, Yuke Sampurna menyusul rekan-rekannya dengan membentuk grup band Number One dan The Chemistry
ENGLISH
Dewa 19 is a band which build at 1986 in Surabaya, Indonesia. This band have been a few times Rotate a band player and until now they are Ahmad Dhani (keyboard), Andra Ramadhan (Guitar), Elfonda Mekel (vokal), Yuke Sampurna (bass) and Agung Yudha (drum). After being a king in Verey stage of music festival in the end of era 1980-an, Dewa 19 than decide go to Jakarta and release their first album at 1992 under label Team Records.
This Band have been get a popularity at decade 1990-an and 2000-an Through their ssong which genre pop and rock. The Album they release is always get good appreciate in market, their album which release at 2000, Bintang Lima, is one of The Great Sales album in Indonesia with sale almost 2.000.000 pieces. At 2005, Hai Magazine declare Dewa 19 as The Rich Band in Indonesia with Income until more than 14 Billion Rupiah in one year. In The middle of popularity which get it, This grup ever get some conflict with LAW, Include about Broken the copyright and conflict with some local muslim organization.
In Long Music Career, Dewa 19 have been get many award, BASF Awards and AMI Awards they also get LibForAll Award in Amerika Serikat for their contribution for make piece and Religion tolerance.At 2008, Dewa 19 enter the list of "The Immortals: 25 The alltime Indonesia Greatest Artis" by Rolling Stone Magazine. Dewa is been know as one of Legends or Big icon in Indonesian Popular musik history.
Since release their Last album Kerajaan Cinta at 2007, The Band player of Dewa 19 start to concentration on their solo individual project. Andra Ramadhan make a band called Andra & The Backbone pada in 2006, with Stevie Item and Dedy Lisan. This Band First Album released at 2007, With some hit like "Musnah" and "Sempurna".At 2007, Ahmad Dhani start to large the Dewa 19 management become Republik Cinta Management. From this management, Dhani success born some popular artis, they are Maha Dewi, Mulan Jameela, and The Virgin. Dhani than also make a band The Rock and become the vokalist. Dewa 19 vocalist, Elfonda Mekel, also grow his carrier as solo singer with record singel for soundtrack Dealova at 2005, than follow singel "Ku Cinta Kau Apa Adanya" at 2007.At 2009, Yuke Sampurna follow his friend make band Number One and The Chemistry.
Album studio
1992: Dewa 19
1994: Format Masa Depan
1995: Terbaik Terbaik
1997: Pandawa Lima
2000: Bintang Lima
2002: Cintailah Cinta
2004: Laskar Cinta
2006: Republik Cinta
2007: Kerajaan Cinta
Album kompilasi
1999: The Best Of Dewa 19
2008: The Best Of Republik Cinta Artists Vol. 1
2009: The Best Of Republik Cinta Artists Vol. 2
Album live
2004: Atas Nama Cinta I & II
2005: Dewa Live in Japan (Limited Edition)

Sumber : 1.www.wikipedia.com
2.www.dewa19.com



Review Tgl. 07 Mei 2010
By. Fra ( POM )
 

Copyright 2010 peopleofmusic.

Theme by WordpressCenter.com.
Blogger Template by Beta Templates. | Distribution by Blogger Template Place